MENCIPTAKAN PASAR DALAM NEGERI YANG LOYAL


MENCIPTAKAN PASAR DALAM NEGERI YANG LOYAL
Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia setelah China, Amerika serikat, India dan Brazilia. Sekitar ada 220 juta jiwa penduduk yang ada di Negara Indonesia yang terdaftar melalui sensus penduduk pada tahun 2010 yang lalu. Jumlah penduduk yang besar ini tampaknya belum bisa dimanfaatkan oleh pemerintah kita sebagai pemegang kebijakan, tidak seperti dinegara lain seperti China yang mampu memaksimalkan jumlah penduduknya sebagai pasar potensial untuk memasarkan hasil produk yang dihasilkan oleh Negara tersebut. Hasilnya Negara tersebut memiliki pendapatan yang luar biasa banyaknya dari penjualan yang dilakukan didalam negeri sendiri, bahkan China tidak merasa sangat terganggu saat Negara –negara tujuan ekspornya mengalami kelesuan pasar karena krisis, karena China telah memiliki pasar yang potensial dan loyal terhadap produk hasil negerinya sendiri yaitu didalam negeri. China berkembang menjadi Negara maju dan pesat dalam hal perekononomian nya karena mampu menciptakan pasar dalam negeri yang loyal terhadap produk-produk “made in China” bukan made in LUAR NEGERI.
BAGAIMANA dengan Indonesia? Indonesia memang benar Negara dengan jumlah penduduk yang cukup besar, tetapi Indonesia belum mampu menciptakan pasar yang loyal terhadap produk-produk “made in Indonesia” didalam negerinya sendiri. Salah satu contoh kecil ketika penduduk Indonesia lebih bangga mengkonsumsi Produk Luar negeri dan menganggap produk Indonesia hanya barang biasa saja. Hal ini merupakan mental yang banyak dimiliki oleh sebagian penduduk Indonesia yang secara tidak langsung menyebabkan pasar Indonesia yang tidak loyal. Selain dari sikap mental tersebut, pemerintah yang cenderung mendewakan Ekspor barang mentah keluar negeri seperti Migas dan hasil bumi yang lain seperti emas, timah, tembaga dll menyebabkan Indonesia hanya merupakan Negara yang mampu mengekspor barang baku saja,tetapi tidak dapat mengolahnya menjadi barang yang bernilai guna lebih baik dari semula yang tentunya mampu memberikan kontribusi yang bagus terhadap pendapatan Negara dan berusaha menjualnya untuk konsumsi dalam negeri sendiri. Hal tersebut menjadi salah satu sifat malas dari pemerintah yang kurang “kreatif dan inovatif” dalam menyikapi pasar dalam negeri.
Jikalau pemerintah mampu menciptakan pasar dalam negeri yang loyal dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan pemerintah beserta BUMN dan perusahaan swasta  yang ada di Negara ini mampu berlaku “kreatif dan inovatif“ menghasilkan produk yang bukan sekedar barang mentah tetapi berbagai barang hasil olahan dari barang mentah  dan tidak “mendewakan” Ekspor luar negeri kita berhak Optimis perekonomian Indonesia akan mampu berbicara banyak menjadi salah satu kekuatan besar ekonomi dunia.

0 komentar:

Posting Komentar